10 Trio Sepakbola Terbaik Sepanjang Sejarah
Sepak Bola adalah sebuah permainan berkelompok dan anda tidak bisa memenangkan sebuah pertandingan jika anda bermain sendiri. Selama bertahun-tahun, sepak bola melahirkan banyak penyerang individual luar biasa. Tetapi pemain itu tidak akan bisa berhasil jika dia tidak disupport oleh rekan-rekannya.
Ada saat-saat ketika suatu klub diberkati dengan bukan hanya satu pemain, tetapi tiga pemain berkualitas sehingga mereka memenangkan sebagian besar pertandingan karena mereka.
Berikut kami lansir 10 Trio paling mematikan dalam sejarah sepak bola.
1. Timnas Brazil: Trio (Rivaldo, Ronaldo dan Ronaldinho)
Brasil merengkuh trofi Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Keberhasilan tersebut tak terlepas dari trio maut Rivaldo, Ronaldo, dan Ronaldinho.
Triple R. Demikianlah trio ini sempat disebut. Hanya, memang trio ini hanya terjadi pula di timnas. Mereka total mencetak 24 gol dalam 17 pertandingan.
Mereka memenangkan semua pertandingan non-persahabatan di mana mereka bermain bersama: tiga di Copa América, lima Piala Dunia, dan satu babak playoff.
2. Manchester United: Trio (George Best, Bobby Charlton, dan Dennis Law)
Kerja sama ketiga pemain depan United ini mampu membuat United kembali merengkuh gelar Divisi Satu Liga Inggris pada 1965, gelar liga pertama United sejak Tragedi Munich dan gelar pertama di musim perdana trio yang kemudian dijuluki United Trinity. Selain berhasil mempertahankan gelar pada 1967, trio Best, Law dan Bobby juga berhasil mempersembahkan gelar kompetisi Eropa pertama untuk klub. Trio ini berjasa besar ketika United membawa pulang trofi European Cup musim 1967-1968 ke Old Trafford usai menghajar Benfica 4-1 di final.
Kontribusi luar biasa dari trio United ini juga jadi simbol kesuksesan diri mereka pribadi sebagai pemain. Ketiganya bergantian memenangi penghargaan Ballon d'Or. Denis Law meraihnya pada 1964, diikuti Bobby Charlton pada 1966 dan George Best pada 1968.
Sejatinya warisan trio ini masih ada hingga hari ini, yakni berupa patung United Trinity yang dibangun di kawasan Stadion Old Trafford. Patung ini dibuat pada 2008 oleh seniman terkenal Phillip Jackson. Patung ini dibuat dengan inspirasi dari pose United Trinity saat mereka merayakan gelar Eropa pertama kali untuk Manchester United 52 tahun yang lalu. Patung ini berdiri berhadap-hadapan dengan patung Matt Busby yang juga turut berjasa memoles performa trio United ini di Stadion Old Trafford.
3. Real Madrid: Trio BBC (Benzema, Bale dan Cristiano Ronaldo)
Trio BBC boleh dibilang menjadi kunci keberhasilan Madrid meraih dua gelar La Liga Spanyol, satu Copa del Rey dan empat trofi Liga Champions, yang mana tiga dari empat gelar merupakan hattrick Liga Champion.
Selama enam musim sebelum resmi bubar pasca Ronaldo hengkang ke Juventus 2018 lalu dan Gareth Bale pulang ke klub lamanya Tottenham, trio BBC mampu mengoleksi 433 gol. Ronaldo jadi pemain dengan jumlah gol tertinggi yakni 249 gol kemudian diikuti oleh Benzema dan Bale dengan masing-masing 105 gol.
4. Barcelona: Trio MSN (Messi, Suarez dan Neymar)
MSN mulai terbentuk pada 2014 saat Suarez merapat dari Liverpool. Trio tersebut bermain selama tiga musim di Barcelona. Mereka memenangi 1 Liga Champions, 2 La Liga, 3 Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol, 1 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Dunia Antarklub.
Secara keseluruhan, Messi mampu melesakkan 153 gol dari 158 pertandingan, Luis Suarez dengan 121 gol dari 147 penampilan dan Neymar dengan 105 gol dari 145 laga bersama Barcelona. Total ada delapan trofi yang mereka sumbangkan dimana salah satu diantaranya adalah dua trofi LaLiga, satu Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.
5. Manchester United: Trio Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney Dan Carlos Tevez
Trio ini juga dianggap sebagai trio paling ganas dalam sejara premier league. Ketiga pemain, Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan Carlos Tevez, total membuat 140 penampilan dengan menyumbang 79 gol dan 29 assist di semua kompetisi untuk Manchester United pada 2007-2008.
Trio ini membawa Setan Merah merih dua gelar juara pada musim 2007-2008, yakni juara Premier League dan Liga Champions. Ronaldo yang mencetak 31 gol membawanya memenangkan Sepatu Emas dan Ballon d'Or pertamanya.
6. Liverpool: Trio (Firmino, Mane dan Salah)
Kombinasi ketiga striker ini telah membukukan 250 gol di era Jurgen Klopp. Torehan 250 gol tersebut disumbangkan bukan hanya di Premier League, tapi di semua kompetisi yang diikuti Liverpool.
Mohamed Salah berkontribusi terbesar dalam pencapaian milestone itu, dengan torehan 94 gol. Adapun Sadio Mane mengemas 79 gol dan Roberto Firmino 77 gol untuk Liverpool di era Klopp.
Trio Liverpool tersebut berkontribusi penting dalam keberhasilan menjuarai Liga Champions 2019 dan Premier League musim (2019/20).
7. AC Milan: Trio (Frank Rijkaard, Marco van Basten, Ruud Gullit)
Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard adalah salah satu trio yang dimiliki klub asal Italia, AC Milan. Pembelian sukses yang dilakukan manajemen AC Milan pada saat itu ditambah dengan keahlian Arigo Sacchi dalam meracik strategi.
Trio asal Belanda tersebut telah menyumbangkan banyak trofi seperti Liga Champions dan Serie A ketika Fabio Capello menangani AC Milan sejak tahun 1991 menggantikan Sacchi. Tren kesuksesan tersebut memberikan stigma positif mengenai kehebatan Rossoneri pada masa itu.
8. Barcelona: Trio (Lionel Messi, Samuel Eto'o dan Thierry Henry)
Saat Thierry Henry datang di musim panas 2007, lini depan Barcelona memiliki dimensi baru. Trio inilah yang membantu Barcelona menyapu bersih semua gelar juara di musim 2008/2009. Messi mencetak 38 gol, Eto'o menambahkan 36 gol, sementara Henry 26 melesakkan 26 gol.
Kombinasi ketiganya menciptakan 100 gol bagi El Barca. Satu-satunya kelemahan Barca kala itu adalah di lini pertahanan. Saat itu, Yaya Toure dipaksakan bermain sebagai bek tengah, padahal pemain asal Pantai Gading itu sejatinya adalah gelandang serang. Hasilnya, dari 38 laga La Liga, Blaugrana kebobolan 35 gol.
9. Real Madrid: Trio (Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, dan Hector Rial)
Sebelum era Ronaldo, Real Madrid memiliki trio penyerang yang mematikan beberapa puluh tahun lalu. Alfredo Di Stefano membentuk trio serangan yang mematikan bersama Ferenc Puskas dan Hector Rial.
Ferenc Puskas merupakan pesepakbola terbaik, tidak hanya bagi Hungaria, tetapi juga dunia pada akhir dekade 1950 hingga awal 1960. Sihirnya mampu membuat Hungaria dijuluki The Magical Magyars dan hampir menjadi juara dunia 1954 andai tidak ditekuk Jerman. Sedangkan Di Stefano dan Paco Gento, adalah striker tajam di Spanyol. Kolaborasi ketiganya mampu membuat Real Madrid menjuarai Liga/Piala Champions lima musim beruntun.
10. Ajax: Trio (johan cruyff, Johnny Rep dan Piet Keizer)
Ajax adalah salah satu dari hanya tiga klub yang pernah memenangkan tiga European Cup berturut-turut.
Ajax seperti merevolusi bagaimana seharusnya sepakbola dimainkan dengan memperlihatkan kemenangan mereka pada tahun 1971, 1972 dan 1973.
Dan aktor terbesar mereka adalah Johan Cruyff sebagai central, Johnny Rep di kanan dan Piet Kiezer di sebelah kirinya.
Pada World Cup 1974, Trio ini melanjutkan kegemilangannya di tim nasional Belanda dan mampu membawa Belanda ke partai Final.
Namun sayang kala itu mereka harus mengakui keunggulan Jerman Barat di partai final.
Tidak ada komentar: